Kamis, (13/7) Bertempat di Aula Kantor Lurah Banyuasri Tim dari World Mosquito Program (WMP) Puskesmas Buleleng I melaksanakan sosialisasi mengenai Wolbachia.
Wolbachia adalah inovasi yang dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD), sehingga virus dengue tidak akan menular ke dalam tubuh manusia.
Pencegahan DBD dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pemberian vaksin kepada masyarakat dan perkawinan nyamuk dengan teknologi wolbachia agar nyamuknya tidak dapat menyebarkan virus aedes aegypti.
Masuknya virus demam berdarah dari nyamuk yang bernama aedes aegypti, yang harus dicari tahu bagaimana cara mecegahnya agar tidak digigit nyamuk. Jangan hanya fokus kepada pengobatannya, tapi dicoba dengan pecegahannya. Pencegahan ini ada dua cara, yaitu pertama dengan vaksinasi supaya saat di gigit kita kuat. Yang kedua, nyamuknya kita bikin mandul dengan wolbachia. Jadi pencegahannya itu dengan vaksinasi dan wolbachia.
Jika aedes aegypti jantan berwolbachia kawin dengan aedes aegypti betina maka virus dengue pada nyamuk betina akan terblok. Selain itu, jika yang berwolbachia itu nyamuk betina kawin dengan nyamuk jantan yang tidak berwolbachia maka seluruh telurnya akan mengandung wolbachia.
Dalam data Kemenkes terkait penyebaran kasus DBD yang dihimpun sampai minggu ke-39 tahun 2022, incidence rate (IR) DBD dengue pada 2022 sudah mencapai 34,33 persen dengan case fatality rate (CFR) DBD 0,90 persen.
Virus dengue yang termasuk dalam kelompok arthropod borne virus (arbovirus) itu, terdiri atas empat serotype virus. Yakni, DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Di Indonesia, serotype paling mendominasi merupakan DEN-3 yang berkaitan dengan kasus demam berdarah berat dan paling luas distribusinya.