Dalam
suasana penuh kekhidmatan dan nuansa spiritual, Kelurahan Banyuasri memperingati
Hari Raya Suci Tumpek Klurut pada Sabtu, 1 Juni 2025, yang dipusatkan di Pura
Padmasana Kantor Lurah Banyuasri. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, perayaan
kali ini diangkat sebagai momentum Hari Kasih Sayang Kita Semua, dengan harapan
menumbuhkan dan menyebarkan nilai kasih terhadap sesama umat dan lingkungan
sosial.
Kegiatan
dimulai sejak pukul 08.00 WITA diawali dengan pembersihan area pura dan
dilanjutkan dengan persembahyangan bersama yang diikuti oleh seluruh aparatur
kelurahan, staf, unsur PKK, tokoh masyarakat, Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta
perwakilan desa adat.
Tumpek
Klurut, sebagai bagian dari rangkaian Tumpek dalam tradisi Hindu Bali, dikenal
sebagai hari untuk menyucikan alat-alat gamelan dan simbol seni budaya. Namun,
lebih dari itu, hari ini juga menjadi perenungan spiritual untuk menumbuhkan
rasa welas asih dan harmonisasi batin, baik terhadap sesama manusia,
lingkungan, maupun spiritualitas.
Lurah
Banyuasri, dalam sambutannya menyampaikan:
"Hari
ini bukan hanya tentang ritual, tapi tentang pesan yang dalam — bahwa kasih
sayang adalah fondasi utama kehidupan bermasyarakat. Semoga Tumpek Klurut
menjadi titik tumbuh rasa cinta kasih dalam pelayanan publik, sosial
kemasyarakatan, dan hubungan antarsesama."
Kegiatan
perayaan berlangsung dalam suasana damai dan bersahaja, dengan rangkaian
sebagai berikut:
Pembersihan
dan pelarungan bunga di areal pura
Persembahyangan
bersama dipimpin oleh pemangku setempat
Pemercikan
tirta kepada seluruh peserta sebagai simbol penyucian lahir dan batin
Doa
bersama agar Kelurahan Banyuasri selalu dianugerahi kedamaian, keharmonisan,
dan kekompakan
Melalui
perayaan Tumpek Klurut sebagai Hari Kasih Sayang, pemerintah kelurahan berharap
seluruh masyarakat Banyuasri senantiasa mengedepankan empati, gotong royong,
dan kepedulian sosial.
"Kasih
sayang itu tidak hanya diucapkan, tetapi diwujudkan dalam tindakan nyata,
termasuk dalam hal sederhana seperti membantu tetangga, menjaga lingkungan, dan
menghormati sesama," ujar salah satu tokoh masyarakat yang hadir.
Perayaan
ini menjadi simbol penguatan nilai-nilai Tri Hita Karana, yakni keharmonisan
hubungan antara manusia dengan Tuhan, dengan sesama manusia, dan dengan alam.
Semangat Tumpek Klurut diharapkan terus menginspirasi masyarakat Banyuasri
untuk membangun komunitas yang inklusif, penuh cinta kasih, dan saling
mendukung dalam segala kondisi.